“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung” (QS. Al Ahzaab: 35).“Aku (Alloh) terserah persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya (memberi rahmat dan membelanya) bila dia menyebut nama-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam dirinya, aku menyebut namanya pada diri-Ku. Bila dia menyebut nama-Ku dalam perkumpulan orang banyak, Aku menyebutnya dalam perkumpulan yang lebih banyak dari mereka. Bila dia mendekat kepada-Ku sejengkal (dengan melakukan amal shaleh atau berkata baik), maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila dia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila dia datang kepada-Ku dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat (lari)”.HR. Bukhari: 8/171 dan Muslim: 4/2061, lafadz hadits ini dalam shahih Bukhari,“Barang siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif Laaam Miim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf ”.HR.Tirmidzi 5/458, lihat Shahih Tirmidzi 3/9 Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu Agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Kuridhoi Islam itu jadi Agama Bagimu (Al Maidah: ayat 3)
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu Agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmatKu dan telah Kuridhoi Islam itu jadi Agama Bagimu (Al Maidah: ayat 3)

Golongan yang sesat dalam memahami takdir

Senin, 27 Juli 2009 ·

Ada dua golongan yang tersesat dalam memahami takdir:

Pertama:
Golongan jabariyyah, mereka mengatakan, seorang hamba terpaksa (dikendalikan) dalam perbuatan dan tindakannya, manusia tidak memiliki kehendak dan kemampuan.

Kedua:
Golongan Qodariyah, mereka mengatakan, seorang hamba mempunyai kehendak, kemauan dan keinginan tanpa ada campur tangan kehendak dan kekuasaan Allah. Hamba itu sendirilah yang menciptakan perbuatan tersebut

Jawaban bagi golongan pertama (jabariyah) dengan dalil syar’i dan. fakta adalah sebagai berikut

Adapan dalil syar'i, Allah telah menetapkan bahwa hamba-Nya memiliki kehendak dan kemampuan dan Ia sandarkan hasil perbuatan hamba itu kepada dirinya sendiri

Firman Allah:''Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara. kamu ada orang yang menghendaki akhirat.'' (Ali Imran:152).

Firman-Nya:''Dan katakanlah, Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu. Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zhalim itu Neraka yang gejolaknya mengepung mereka.'' (Al-Kahfi: 29).

Dan firman-ya juga,''Barangsiapa mengerjakan amal shalih maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-sekali Tuhanmu tidaklah menganiaya hamba-hambaNya.'' (Fushshilat: 46).

Dalam kenyataan yang sebenarnya manusia mampu membedakan antara perbuatan yang ia kehendaki seperti makan, minum, jual beli dengan perbuatan yang di luar kehendaknya seperti gemetar karena demam, jatuh dari atap dan sebagainya. Yang pertama ia lakukan dengan kesadaran dan kehendaknya tanpa paksaan dan yang kedua di luar kesadaran, kehendak dan keinginanya

Adapun jawaban bagi golongan kedua (Qadariyah) dengan dalil syar'i dan aqli.

Dalil syar'i, bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan segala sesuatu ada dan terwujud atas kehendak Allah. Dan Allah telah menjelaskan dalam al-Qur'an bahwa semua perbuatan hamba-Nya terjadi atas kehendak-Nya

Firman Allah:''Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidak berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, niscaya mereka tidak berbunuh-bunuhan akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.'' (Al-Baqarah: 253).

Firman-Nya:''Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami akan berikan tiap-tiap jiwa petunjuk (bagi)nya, akan tetapi telah tetaplah perkataan (ketetapan) dari-Ku, sesungguhnya akan Aku penuhi neraka jahanam itu dengan jin dan manusia'' (Sajdah:13).

Adapun secara fakta, bahwa seluruh alam dan isinya adalah milik Allah dan manusia adalah bagian dari alam tersebut, mereka juga termasuk dalam pemilikan Allah. Oleh karena itu tidak mungkin mereka melakukan sesuatu tanpa izin dan kehendak pemiliknya.

0 komentar:

Posting Komentar

Kajian Islam Sunnah

Rodia Rodja Online

Server-1
Server-2
Radio Rodja Channels jika mau dengar ini anda harus ada

Get the Flash Player Plugin For Windows Click logo to download

Situs Ar-Rahmah.com Situs Jihad


Sebuah Gerakan Kebangkitan Islam


Hadist


Do'a

Photobucket

"Wahai Dzat yang Membolak-balikkan Hati, Tetapkan Hatiku Dalam Agama-Mu"

Sunnah yang ditinggalkan

Mutiara Hadits dan Hikmah

Hadits Terasing

Hadits Larangan Bid'ah

Mutiara Hikmah